Tentang Sebuah Kenangan

Seharusnya aku telah membuang jauh kenangan kita.
Namun aku selalu gagal ketika melakukannya.
Aku hanya akan menyakiti diriku sendiri
bila membiarkanmu terus ada dalam benakku.
Memilikimu hanyalah sebuah mimpi yg tak mungkin terwujud.

Karena kini kau tlah berpaling dari cintaku.
Aku sakit melihatmu bersama dengan yg lain.

Emosiku seakan memuncak dan ingin rasanya aku berteriak.
Secepat itukah kau melupakanku?
Hingga kau mendapat pengganti diriku.
Aku mungkin tak sempurna bagimu
dan mungkin itulah alasan kau pergi dariku
Kau pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal
dan kau pergi sebelum mengucapkan sepatah kata padaku
Apa lagi yg harus ku lakukan?
Aku telah gagal mempertahankanmu.
Menyesal pun ku rasa tiada arti.
Tersenyum adalah caraku menutupi luka batinku.



Bahagia Tanpamu


Kegalauan itu kini telah musnah.
Kepahitan itu juga telah pupu
seiring berlalunya dirimu dari hidupku.
Hadirmu hanyalah menambah luka bagiku.
Tak sekalipun kau hadirkan canda ataupun tawa
di sepanjang perjalanan yg kita tempuh bersama.
Rasa sakit pun menyusup dalam jiwaku
hingga melekat kuat di dinding hatiku.
Andai kau tau alasanku tetap bertahan
dalam kerasnya sifatmu.
Mungkin kau akan lebih menghargai
setiap pengorbanan yg ku lakukan untukmu.
Bukan salah takdir jika akhirnya kita berpisah.
Karena perpisahan itu kau sendiri yg membuat.
Kini aku mengerti,
Mempertahankanmu adalah sebuah kebodohan.
Bagaikan menggenggam erat mawar berduri.
yg sangat menyakitkan.
Aku salah telah mempercayai dirimu.
Aku juga salah telah menganggapmu baik untukku.
Perpisahaan ini telah menyadarkanku
yg selama ini buta akan cintamu.
Tanpamu, hidupku jadi semakin bermakna.