Jika


Jika saja kita tak pernah bertemu,
mungkin aku tak akan mengenalmu.
Jika saja kita tak saling bertegur sapa,
mungkin tak kan pernah ada perbincangan antara kita.
Jika saja kau tak pernah memberiku perhatian,
mungkin aku tak kan merasa suka.
Jika saja ku tau bahwa mencintaimu
adalah suatu kesalahan,
mungkin aku akan mengabaikan perhatianmu.
Ahh.. lelah..
Payah sudah ku memikirkanmu.
Mencintaimu bagai menyatukan medan magnet yg sama jenisnya.
Kita tak pernah bisa bersatu.
Tak pernah ada kesamaan antara kita.
Aku selalu mengalah atas dirimu.
Namun kau tak pernah menganggapnya.
Selalu aku yg kau salahkan
setiap kali terjadi pertengkaran dalam hubungan kita.
Apapun yg ku lakukan, tak ada artinya untukmu.
Aku sempat putus asa,
ingin rasanya segera ku akhiri ini semua.
Mungkin kau melihat senyum terkembang di wajahku.
Namun kau tak pernah tau bahwa jauh di lubuk hatiku,
aku merasakan kepahitan yg teramat dalam.
Taukah kau bahwa itu semua karena sikapmu?
Itu semua karena kau yg kurang mengertiku.
Kau selalu ingin  di mengerti,
Namun kau tak pernah lebih mengertiku.
Itukah yg kau sebut cinta sejati?
Jika saja ku tau akhir dari kisah ini,
aku pasti takkan memulainya.
Namun semua telah terlanjur terjadi.
Jika saja waktu dapat mengembalikanku ke masa lalu,
aku ingin kembali pada saat aku belum mengenalmu.
Kini aku ingin mengubur dalam kisah itu.
Ku harap aku lupa pernah mengenal dirimu.


Karena Kita Berbeda


Mencintaimu bagaikan memeluk rembulan.
Memilikimu adalah hal yg sangat mustahil bagiku.
Meski kita memiliki rasa yg sama,
Namun cinta kita tetap tak bisa bersatu.
Perbedaan antara kita terlalu sulit untuk di satukan.
Cukup dengan berada di sisimu saja aku sudah bahagia.
Meski kita berjalan tanpa sebuah ikatan.
Dulu kita bagaikan seekor siput                                              
yg tak bisa lepas dari cangkangnya.
Selalu bersama di setiap kesempatan
dan mengukir indahnya cinta kita
pada rona langit yg membiru.
Namun seiring berjalannya waktu,
kisah kita pun berakhir.
Tanpa ku sadari, ada sebuah rasa yg menyeruak di dada.
Begitu perih dan sakit ku rasa.
Ku yakin bahwa itu karena aku telah kehilanganmu.
Mungkin memang ini yg terbaik untuk kita.
Berakhirnya hubungan ini, bukanlah suatu alasan                   
bagi kita untuk saling menjauh.
Percayalah bahwa kenangan antara kita
tak akan pernah ku lupa.
Meski nanti telah ku temukan pengganti dirimu,
Kenangan itu akan tetap tersimpan rapi
di dalam hatiku.
Janganlah kau menghindar.
Tetaplah di sini, menjadi sahabatku.
Meski aku bukan lagi kekasihmu.



Airmata di Hari Bahagiamu

Engkau yg sedang duduk di sana,
wajahmu penuh dengan kebahagiaan.
Senyumanmu tak henti terkembang
dan tak sedikitpun ku melihat adanya keraguan
saat kau bersanding dengannya.
Namun taukah kau tentang perasaanku?
Tentang semua asaku,
dan tentang mimpiku untuk bisa bersamamu.
Semua itu kini telah hancur.
Karena kau akhiri kisah kita
dengan perpisahan yg tak seharusnya terjadi.
Airmataku tak dapat merubah kenyataan.
Sesal pun ku rasa tiada artinya lagi.