~Bimbang~


Di penghujung resahku, kau tanam sebuah kebahagiaan.
Di sela kepedihan lukaku, kau balut dengan senyuman.
Bukankah kau tau bahwa waktu belum bisa sembuhkan lukaku?
Namun kau seakan tiada bosan menebar benih cinta untukku.
Meski sejenak ku tau kau telah lelah,
namun upayamu tak pernah henti untuk mendapatkanku.
Entah bagaimana harus ku sambut perasaanmu.
Bahagiakah atau justru aku harus bersedih?
Masa laluku penuh dengan kenangan yg sulit ku hapus.
Semuanya seakan masih terlukis jelas dalam ingatanku.
Lalu bagaimana dengan dirimu?
Mengapa kau masih saja menungguku
yang mungkin tak pantas untuk kau tunggu?
Aku tak ingin memberimu harapan yang tak pasti.
Karena ku tau bahwa itu akan sangat menyakitkan bagimu.
Katakan padaku, apa yang harus ku lakukan?
Penantian ini telah ku lalui begitu lama.
Rasanya bagaikan berdiri di atas bara api yg sangat panas.
Aku lelah, aku bimbang & aku tertaih.
Sedangkan kau terus saja mengharapkanku.
Jangan lagi kau minta sebuah jawaban.
Karena sampai saat ini,
aku belum menemukan jawaban yang tepat untukmu.

Luka diantara Dusta

Terlalu banyak luka yg kau gores
dan juga kepahitan tentang cerita cinta kita.
Ketika aku membutuhkan semangat darimu,
kau seakan tak menghiraukan diriku.
Hanya kata-kata manis yg kau ucap padaku,
meski sebenarnya itu hanya bualan.
Namun ketika kau merasa sedih,
barulah kau ingat padaku.
Kau minta perhatian lebih padaku,
walau tanpa kau ketahui dan kau sadari
bahwa aku selalu memperhatikanmu,
lebih dari yg kau tau.
Tapi mengapa kau selalu membohongiku?
Mengapa kau tak pernah jujur padaku?
Mengapa kau sakiti aku dengan semua kebohonganmu?
Lalu untuk apa kita bertahan?
Bosan aku dengan segala kemunafikanmu.
Kau selalu memuji di hadapanku.
Namun ternyata kau mencaciku di belakangku.
Itukah yg kau sebut dengan cinta?
Ku rasa kau tlah salah memaknai hakikatnya.

Coretan Malam


Hari ini telah berlalu dengan berbagai cerita.
Tepat tanggal 1 Ramadhan, ku awali langkah dengan basmalah.
Meniti kembali langkah yg tak terarah.
dan menyucikan hati yg sempat kotor.
Ku langkahkan kaki ini menuju kebaikan.
Berharap bahwa Tuhan senantiasa meridhoi.
Bukan karena siapa aku berubah.
Terlebih karena waktuku yg singkat di dunia ini.
Tak ada gunanya menyesali takdir hidup ini.
Karena kita tak pernah tau rencana Tuhan untuk kita.
Di setiap kesulitan yg kita hadapi,
pasti terselip kemudahan yg kadang tidak kita sadari.
Semua itu hanyalah sebuah ujian dari Tuhan
agar kita semakin bertaqwa.
Ku harap aku bisa dengan sabar
melalui ujian dan cobaan yg Tuhan berikan untukku.
Ku harap Tuhan melapangkan hatiku atas ini semua.

Aku Belum Bisa Melupakanmu


Masa lalu kita hanya untuk di kenang.
Tak ada hari yg ku lalui tanpa memikirkanmu.
Kau masih saja tinggal di benakku.
Bayang wajahmu masih melekat kuat di benakku.
Entah mengapa aku tak bisa melupakanmu.
Padahal kini aku telah temukan pengganti dirimu.
Mungkin pertemuan kita kemarin menyisakan kesan mendalam.
Hingga kenangan itu pun terbuka kembali.
Harusnya aku tak menemuimu lagi.
Harusnya aku sudah melupakanmu.
Harusnya aku sudah mengubur dalam kenangan kita.
Namun nyatanya aku belum bisa sepenuhnya melupakanmu.
Andai kau tau betapa sulit aku melupakanmu.
Semakin ku ingin lupa, semakin ku ingat dirimu.
Katakan padaku, bagaimana  aku harus melupakanmu?
Jika pikiranku selalu saja tertuju padamu.
Aku tak bisa berjalan dengan dua hati.
Aku tak mungkin kembali padamu,
meski aku memiliki sedikit rasa untukmu.
Biarlah waktu yg membantuku untuk melupakanmu.

Karenamu Aku Setia

Kau pikir untuk apa aku bertahan?
Ku coba kuatkan hati dari hasutan orang lain.
Aku pura-pura tak mendengar apa kata mereka.
Aku tak peduli mereka menghujatmu di depanku.
Karena aku mempercayaimu.
Meski jarak menjadi penghalang hubungan kita,
namun itu bukanlah alasan untuk ku tak setia.
Aku selalu menunggu kehadiranmu.
Sesekali ku berdiri di balik jendela rumah.
Barangkali kau datang untuk menemuiku.
Namun tak ku temukan bayangmu di ujung sana.
Aku tetap bersabar dengan keadaan ini.
Sampai kau benar-benar datang
dan berdiri di hadapanku.
Betapa telah lama aku merindukanmu
dengan segala keresahanku.
Aku ingin cepat bertemu denganmu
Karena hanya kau yg ku tunggu.
Tanpamu, aku gelisah.
Namun alasan di balik itu semua adalah dirimu.
Karena dirimu aku setia.












Menunggu

Ini kisah kita, sayang.
Meski telah lama kau pergi,
namun aku masih saja tak mampu untuk melupakanmu.
Jejak langkah yg tertempuh sejauh ini,
tak mampu terhapus begitu saja.
Namamu terukir terlalu dalam di hatiku.
Sehingga aku begitu sulit untuk menghapusnya.
Begitu juga dengan kenangan antara kita.
Bagaimana bisa aku menjauh?

Sedangkan hatiku terlalu dekat denganmu.
Bagaimana bisa aku berpaling?
Sedangkan jauh darimu, aku tak pernah mampu.
Mengapa kau paksa aku tuk melupakanmu?
Padahal aku sangat menyayangimu.
Mengapa kau pergi begitu lama?
Hingga tak pernah ada kejelasan kabar darimu.

Hampir habis dayaku untuk menunggumu.
Namun rasa sayangku mengalahkan lelahku.
Entah bagaimana keadaanmu saat ini.
Apa lagi yg bisa ku perbuat?
Selain menunggu, menunggu dan menunggu.



Hari Ini Milik Kita


Ingin rasanya ku lalui hari ini bersamamu.
Menghabiskan waktu hanya berdua denganmu
dan mengenang kembali kisah yg pernah kita rangkai berdua.
Ijinkan aku menggenggam erat jemari tanganmu
sesaat saja untuk hari ini.
Aku ingin merasakan kembali hangatnya kasih sayangmu.
Karena ku tau kita tak mungkin lagi bersama.
Bagaimana mungkin aku melupakanmu,
sedangkan perasaan di hati menjadi tak karuan.
Hari ini, kita bersama dalam satu waktu.
Seakan melanjutkan kisah yg sempat terjeda.
Kita bercanda dan tertawa bersama, seperti saat itu.
Tanpa menyadari kepiluan yg tersimpan di dada.
Haruskah kisah kita berakhir hari ini?
Jika memang begitu takdir yg harus kita jalani,
maka jangan pernah bersedih, sayang.
Hari ini telah cukup bagi kita untuk bersama.
Hari ini, kau telah membuatku bahagia.
Dan hari ini, aku melihatmu jauh lebih ceria.
Karena hari ini milik kita berdua.


Tentang Rasaku


Bila mana senja telah menenggelamkan cahaya mentari,
aku mulai resah melewati petang tanpamu.
Aku ingin sebentar saja bertemu denganmu
sebelum malam datang menyiksaku dengan kerinduan.
Betapa telah lama aku menyimpan rindu ini.
Namun kau tak pernah datang menemuiku.
Masih melekat di benakku
ketika kau pergi bersama mimpi-mimpimu.
Bahkan aku serasa masih mendengar
derap langkahmu yg kian menjauh.
Sesaat sebelum kau pergi, kau kecup keningku
dan kau berkata bahwa kau akan kembali
dengan membawa cinta kita.
Namun mengapa hingga kini kau tak kunjung datang?
Apa kau telah lupa dengan janjimu?
Berapa lama lagi ku harus menghabiskan waktu
untuk menunggu kehadiranmu?
Aku telah melewati tiga kali pergantian musim tanpamu.
Aku semakin gelisah karena tak pernah ada kabar darimu.
Apa lagi yg bisa ku harapkan darimu?
Mungkin di seberang sana, kau terlalu gembira
dengan mimpi yg telah berhasil kau wujudkan.
Hingga tak pernah kau beri kabar padaku
yg selalu setia dalam penantian.
Mungkin sebaiknya ku kikis saja harapanku.
Biarlah aku menelan kepahitan dustamu.
Karena aku tak ingin lagi merasakan sakit ini.



Jika


Jika saja kita tak pernah bertemu,
mungkin aku tak akan mengenalmu.
Jika saja kita tak saling bertegur sapa,
mungkin tak kan pernah ada perbincangan antara kita.
Jika saja kau tak pernah memberiku perhatian,
mungkin aku tak kan merasa suka.
Jika saja ku tau bahwa mencintaimu
adalah suatu kesalahan,
mungkin aku akan mengabaikan perhatianmu.
Ahh.. lelah..
Payah sudah ku memikirkanmu.
Mencintaimu bagai menyatukan medan magnet yg sama jenisnya.
Kita tak pernah bisa bersatu.
Tak pernah ada kesamaan antara kita.
Aku selalu mengalah atas dirimu.
Namun kau tak pernah menganggapnya.
Selalu aku yg kau salahkan
setiap kali terjadi pertengkaran dalam hubungan kita.
Apapun yg ku lakukan, tak ada artinya untukmu.
Aku sempat putus asa,
ingin rasanya segera ku akhiri ini semua.
Mungkin kau melihat senyum terkembang di wajahku.
Namun kau tak pernah tau bahwa jauh di lubuk hatiku,
aku merasakan kepahitan yg teramat dalam.
Taukah kau bahwa itu semua karena sikapmu?
Itu semua karena kau yg kurang mengertiku.
Kau selalu ingin  di mengerti,
Namun kau tak pernah lebih mengertiku.
Itukah yg kau sebut cinta sejati?
Jika saja ku tau akhir dari kisah ini,
aku pasti takkan memulainya.
Namun semua telah terlanjur terjadi.
Jika saja waktu dapat mengembalikanku ke masa lalu,
aku ingin kembali pada saat aku belum mengenalmu.
Kini aku ingin mengubur dalam kisah itu.
Ku harap aku lupa pernah mengenal dirimu.


Karena Kita Berbeda


Mencintaimu bagaikan memeluk rembulan.
Memilikimu adalah hal yg sangat mustahil bagiku.
Meski kita memiliki rasa yg sama,
Namun cinta kita tetap tak bisa bersatu.
Perbedaan antara kita terlalu sulit untuk di satukan.
Cukup dengan berada di sisimu saja aku sudah bahagia.
Meski kita berjalan tanpa sebuah ikatan.
Dulu kita bagaikan seekor siput                                              
yg tak bisa lepas dari cangkangnya.
Selalu bersama di setiap kesempatan
dan mengukir indahnya cinta kita
pada rona langit yg membiru.
Namun seiring berjalannya waktu,
kisah kita pun berakhir.
Tanpa ku sadari, ada sebuah rasa yg menyeruak di dada.
Begitu perih dan sakit ku rasa.
Ku yakin bahwa itu karena aku telah kehilanganmu.
Mungkin memang ini yg terbaik untuk kita.
Berakhirnya hubungan ini, bukanlah suatu alasan                   
bagi kita untuk saling menjauh.
Percayalah bahwa kenangan antara kita
tak akan pernah ku lupa.
Meski nanti telah ku temukan pengganti dirimu,
Kenangan itu akan tetap tersimpan rapi
di dalam hatiku.
Janganlah kau menghindar.
Tetaplah di sini, menjadi sahabatku.
Meski aku bukan lagi kekasihmu.



Airmata di Hari Bahagiamu

Engkau yg sedang duduk di sana,
wajahmu penuh dengan kebahagiaan.
Senyumanmu tak henti terkembang
dan tak sedikitpun ku melihat adanya keraguan
saat kau bersanding dengannya.
Namun taukah kau tentang perasaanku?
Tentang semua asaku,
dan tentang mimpiku untuk bisa bersamamu.
Semua itu kini telah hancur.
Karena kau akhiri kisah kita
dengan perpisahan yg tak seharusnya terjadi.
Airmataku tak dapat merubah kenyataan.
Sesal pun ku rasa tiada artinya lagi.


Tentang Sebuah Kenangan

Seharusnya aku telah membuang jauh kenangan kita.
Namun aku selalu gagal ketika melakukannya.
Aku hanya akan menyakiti diriku sendiri
bila membiarkanmu terus ada dalam benakku.
Memilikimu hanyalah sebuah mimpi yg tak mungkin terwujud.

Karena kini kau tlah berpaling dari cintaku.
Aku sakit melihatmu bersama dengan yg lain.

Emosiku seakan memuncak dan ingin rasanya aku berteriak.
Secepat itukah kau melupakanku?
Hingga kau mendapat pengganti diriku.
Aku mungkin tak sempurna bagimu
dan mungkin itulah alasan kau pergi dariku
Kau pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal
dan kau pergi sebelum mengucapkan sepatah kata padaku
Apa lagi yg harus ku lakukan?
Aku telah gagal mempertahankanmu.
Menyesal pun ku rasa tiada arti.
Tersenyum adalah caraku menutupi luka batinku.



Bahagia Tanpamu


Kegalauan itu kini telah musnah.
Kepahitan itu juga telah pupu
seiring berlalunya dirimu dari hidupku.
Hadirmu hanyalah menambah luka bagiku.
Tak sekalipun kau hadirkan canda ataupun tawa
di sepanjang perjalanan yg kita tempuh bersama.
Rasa sakit pun menyusup dalam jiwaku
hingga melekat kuat di dinding hatiku.
Andai kau tau alasanku tetap bertahan
dalam kerasnya sifatmu.
Mungkin kau akan lebih menghargai
setiap pengorbanan yg ku lakukan untukmu.
Bukan salah takdir jika akhirnya kita berpisah.
Karena perpisahan itu kau sendiri yg membuat.
Kini aku mengerti,
Mempertahankanmu adalah sebuah kebodohan.
Bagaikan menggenggam erat mawar berduri.
yg sangat menyakitkan.
Aku salah telah mempercayai dirimu.
Aku juga salah telah menganggapmu baik untukku.
Perpisahaan ini telah menyadarkanku
yg selama ini buta akan cintamu.
Tanpamu, hidupku jadi semakin bermakna.


LDR ( Long Distance Relationship )


Hubungan ini terlalu sulit untuk ku jalani, kau pun tau akan hal itu.

Namun semua ini bagaikan takdir yg harus ku jalani.

Taukah kau tentang rinduku?

Taukah kau bahwa aku resah setiap kali tak mendapat kabar darimu?

Terlalu banyak pertanyaan dalam benakku

dan tak semua terjawab olehmu.

Waktuku tersita hanya untuk memikirkanmu yg jauh di seberang sana.

Aku selalu bermimpi bisa bersamamu dalam sebuah pertemuan yg indah,

meskipun itu hanya sekejap saja.

Aku sadar bahwa aku tak sempurna.

Aku tak selalu bisa menjadi apa yg kau inginkan.

Terkadang aku juga sangat membosankan.

Tapi inilah diriku apa adanya.

Merindukanmu adalah kesederhanaan bagiku.

Aku yakin jarak bukanlah penghalang hubungan kita.

Kepercayaan adalah pondasi yg cukup kuat bagi istana cinta kita.

Hanya waktu yg akan mengantar kita pada kebahagiaan abadi.

Namun aku sudah terlalu lelah dengan penantian ini.

Ku harap semua ini kan berakhir bahagia.



Saat Kau Pergi



Aku tersudut dalam suatu kehampaan.
Aku hampir tak mampu melihat.
Bahkan bayanganmu sekalipun.
Aku tak tau mengapa aku seperti ini.
Yg ku tau, bayanganmu kini telah lenyap.
Dan mungkin aku sudah tidak dapat melihatnya lagi.
Aku bingung dengan perasaanku sendiri.
Seakan ada sesuatu yg menyesak di dada.
Andai saja kau tak pergi,
mungkin aku tak akan merasakan ini semua
Andai saja kau tetap teguh dengan pegangan tangan kita,
mungkin kita masih bisa melewati hari bersama.
Namun kau renggangkan eratnya genggaman kita yg saling berpaut.
Sehingga perlahan, genggaman kita pun terlepas.
Jujur, aku tak sanggup jauh darimu.
Namun kau telah memilih untuk menjauh.
Apa dayaku menahan dirimu?
Lebih baik begini, sendiri dalam kehampaan 
dan berkawan dengan sepi.
Pergilah jika memang itu bisa membuatmu bahagia.
Aku takkan menyesali apapun.
Karena sejatinya, aku tak pernah sendiri di dunia ini.

Jejak di Hatiku

Kau hadir dalam hidupku tanpa pernah ku duga.
Kau berikan sebuah rasa yg istimewa
yg tak pernah ku rasakan sebelumnya.
Tanpa ku sadari, aku pun hanyut dalam rasa itu.
Hadirmu terbilang singkat.
Namun keceriaan yg kau hadirkan
seolah membuatku merasa
bahwa aku telah begitu lama mengenalmu.
Kau mampu menyalakan semangatku
yg dulu sempat surut dan rapuh.
Kau hapus segala kesedihan di hatiku
dan kau menggantinya dengan sebuah kebahagiaan.
Terima kasih ku ucapkan padamu
atas warna terindah
yg telah kau gores di hidupku.
Kau meninggalkan jejak di hatiku
yg tak mungkin bisa ku hapus.



Tentang Hidup

Hidup ini sangat sulit di tebak.
Kadang senang, kadang juga sedih.
Namun aku menganggap bahwa semua itu
adalah warna dari sebuah kehidupan.
Apa yg ku jalani saat ini,
hanyalah sebuah proses.
Karena hidup ini bagaikan anak tangga
yg tak selalu naik, tapi juga turun.
Butuh perjuangan dan sedikit pengorbanan
untuk mendapatkan apa yg kita inginkan.
Setiap manusia ingin yg terbaik untuk dirinya.
Namun terkadang kenyataan yg ada
tak sesuai dengan angan-angan.
Mungkin memang itulah yg terbaik.
Karena Tuhan lebih tau
bagaimana cara mencintai hamba-Nya.


Musafir Cinta

Ku rasa tubuhku telah rapuh
Pakaianku pun telah lusuh
Kakiku mulai lelah menapak
Aku lelah menjadi musafir atas cintamu
yg tak kunjung ku temukan sampai saat ini

Hela nafas panjang selalu terdera
di setiap perjalananku yg tak berujung
Perang batin pun terjadi
Apakah aku harus tetap melangkah?
Atau ku akhiri saja perjalanan ini
pada sebuah padang tandus?
Lalu bagaimana bisa ku tuntaskan
dahaga atas cintaku?

Mungkin memang begini takdirku
yg harus menghabiskan waktuku
untuk sebuah perjalanan panjang
Ku harap Tuhan selalu membimbing langkahku
agar ku tak tersesat dalam hingar-bingar dunia
yg dapat melumpuhkan ketegaranku...


Takdir Cintaku

Ku bersimpuh di hadapan-Nya
dan ku berdo'a agar kau kembali padaku
Aku pun berharap kau kan selalu mengingatku
dalam setiap sela waktu yg kau punya

Aku masih bertahan dalam keresahan
dan aku masih menanti dirimu
Namun kau penjarakan hati ini
yg kian lama kian terpuruk

Kau tinggalkan diriku
dengan setumpuk janji palsu
yg pernah kau ucap padaku

Kini, aku memilih untuk sendiri
dan kan ku buang jauh semua kenangan
yg pernah tercipta saat kita masih bersama
Mungkin inilah jalan terbaik
yg telah di gariskan-Nya untukku...


Aku Mencintaimu Dalam Diam

Mengenalmu adalah kebanggaan bagi diriku.
Bersamamu adalah sesuatu yg sangat ku impikan.
Aku mungkin bukan siapa-siapa bagimu.
Tapi aku ingin menjadi seseorang
yg selalu bisa membuatmu tersenyum.
Aku ingin kau merasa nyaman saat bersamaku.
Karena aku menyayangimu
meskipun kau tak pernah tau tentang perasaanku.
Biarlah aku begini, mencintaimu dalam diam.
Aku tak berharap kau kan tau isi hatiku.
Karena aku tak ingin kau menjauh perlahan.
ketika tak kau dapati perasaan yg sama di hatimu
Aku hanya ingin bersamamu,

melihat setiap kerut di wajahmu.
Walau kadang aku tak pandai menyembunyikan perasaanku,
namun aku akan tetap mencintaimu dalam diam.



Aku...

Aku serupa air yg ingin terus mengalir mengikuti tiap gerakmu
Aku serupa angin yg ingin selalu menyejukkanmu
Aku serupa matahari yg senantiasa ingin menerangi hari-harimu
Aku ingin menjadi senja di sore harimu
dengan guratan warna terindah di langit

Namun aku takut menjadi debu dalam hidupmu

Karena aku selalu ingin melihatmu tersenyum
Walau ku tau bahwa mendapatkanmu
adalah hal tersulit bagi diriku

Aku bagaikan semut kecil
yg sangat takut terinjak
Aku ingin kau bangga melihatku sebagai diriku sendiri

Karena aku takut kehilanganmu


Sebuah Awal Tanpa Akhir

Sungguh ku tak kuasa
atas keadaanku saat ini
Aku berada pada sebuah posisi
yg sangat di lema
Aku tak mampu memilih
dan aku tak mampu
membuat suatu keputusan
Mungkin memang salahku
Harusnya sejak awal
tak ku sambut hangat sapamu
Harusnya aku lebih tegas
setidaknya pada diriku sendiri
Semua sudah terjadi
Aku tak dapat mengakhiri
sebuah awal yg semakin rumit

Untukmu yg Telah Tenang

Entah bagaimana dapat ku ungkapkan rasa ini. Aku seakan tak percaya bahwa kini kau telah pergi jauh meninggalkanku, juga sahabatmu serta orang-orang yg menyayangimu. Semua ini bagaikan mimpi yg sulit untuk ku percaya. Mengapa begitu cepat kau pergi dari kehidupan ini? Padahal masih banyak hal yg ingin kau wujudkan dan aku tau, itu semua semata-mata untuk orang-orang yg kau sayangi. Andai ku tau bahwa waktumu tak banyak, ingin sekali ku berikan senyuman terakhirku dalam sebuah pertemuan yg indah. Namun apalah dayaku? Semua sudah menjadi kehendak Tuhan.Kini, perjalananmu di dunia telah usai. Semoga Tuhan selalu memberikan kenyamanan untukmu dan semoga kau bahagia di alam sana.

Untukmu yg telah tenang dalam keabadian.

Kata Hati

Terkadang, aku bagaikan berjalan di atas bara api yg bisa membakar habis tubuhku. Karena masalah demi masalah datang silih berganti dan aku seakan tak mampu menyelesaikannya. Namun terkadang aku bagai berjalan di atas rerumputan yg di penuhi embun sehingga dapat membuat perasaanku nyaman. Aku sadar bahwa ini hanya suatu fase yg bisa berubah kapan saja. Tak selamanya aku berada di titik penderitaan. Suatu saat nanti, namun entah kapan,aku pasti akan mendapatkan kebahagiaan yg abadi.

Aku dan Masa Lalumu

Pernahkah kau ingat kisah ini
Ketika kau seringkali ingin melupakan
Tidakkah kau ingat saat masih megejar cintaku?
Upayamu tak pernah berhenti
untuk meyakinkanku atas cintamu
Namun semua itu kini tak lagi berarti
Kau akhiri kisah ini dengan pengkhianatanmu

Begitu bodohnya diriku
yg dengan mudahnya termakan rayuanmu
Janjimu hanyalah sekedar kata-kata
Tak pernah ada kejelasan
tentang tujuan kita di masa depan
Tidakkah kau tau
bahwa aku selalu memikirkanmu?
Ahh... semua sudah berlalu
Cicak di dinding seolah menertawakan
betapa bodohnya diriku

Kau kini hanyalah seberkas kenangan
yg tak ingin lagi ku ingat
Cintamu memang tak pernah tulus untukku...

Rina's Blog: Tentang Perasaanku

Rina's Blog: Tentang Perasaanku: Aku mampu tersenyum Walau hatiku menahan perih Aku mampu tertawa Walau sebenarnya airmataku terjatuh Aku ingin teriak sekencang-kencangn...

Tentang Perasaanku

Aku mampu tersenyum
Walau hatiku menahan perih
Aku mampu tertawa
Walau sebenarnya airmataku terjatuh
Aku ingin teriak sekencang-kencangnya
Melepas semua beban di hati
Wntah mengapa aku mudah percaya
Meski berkali-kali kau bohongi aku
Entah mengapa aku masih merasa rindu
Meski berulang kali kau sakiti aku
Entah mengapa aku masih mencintaimu
Meski kau sering berkata kasar padaku
Namun tak taukah kau tentang perasaanku?
Sejujurnya aku tak mampu menahan rasa
Karena sebenarnya hatiku tlah hancur


Lomba Menulis Novelet Valentine’s Day Peri Penulis 2013 (DL 28 Februari 2013)

Salam Peri Penulis!

Sebentar lagi kita akan menyambut hari Kasih Sayang. Valentine’s Day tahun 2013 ini bisa jadi momen yang baik buat kamu untuk berekspresi terutama dalam menuangkan rasa kasih sayang kamu dalam bentuk tulisan. Gimana? Mau ikutan para Peri Penulis menaburkan debu peri di hari kasih sayang?

Ikuti yuk! Lomba Novelet Valentine’s Day Peri Penulis. Lomba kali ini berbeda dari lomba sebelumnya. Bukan menulis cerpen seperti biasanya, tetapi menulis sebuah novelet. Jadi novelet itu lebih panjang dari cerpen tapi lebih pendek dari novel.

Perhatikan cuplikan kalimat dibawah ini! Dan tentukan tema noveletmu! Ingat! Satu peserta hanya boleh menggunakan 1 tema dan menggunakan kalimat tersebut dalam naskah kamu. Ayo racik kalimat yang kamu pilih agar menyatu dengan naskah noveletmu!

Aku mendekatkan buket itu ke depan hidungku dan mengendus baunya. Bau tajam bunga mawar serta-merta menyergap hidungku. Buket mawar ini indah sekali.

Musik instrumen mengalun pelan. Ia memutar tombol volume ke kanan. Kini suara denting piano yang berpadu dengan petikan dawai gitar terdengar lebih jelas. Ia tersenyum. Musik. Mesin waktu paling sederhana. “Dansa?”

Kreek… Ia menyobek kertas aluminumnya, mematahkan sepotong cokelat dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Syarat-syaratnya bisa kamu baca di bawah ini :

Like Fans Page Facebook Peri Penulis Publisher dan follow twitternya @peripenulis.
Membagikan info lomba lewat notes Facebook/ Blog pribadi berikut dengan banner lombanya (download).
Tulisan berbentuk novelet.

Memilih salah satu tema dari 3 tema yang telah disediakan panitia diatas. Peserta diharuskan menggunakan kalimat yang sudah disediakan (kalimat yang sudah dipilih, bebas diletakkan di paragraf manapun). Inti cerita disesuaikan dengan kalimat yang dipilih peserta.

Diketik dengan huruf Times New Roman 12 spasi 1,5 ukuran kertas A4 dan panjangnya minimal 18 halaman, maksimal 25 halaman.
Tidak mengandung unsur SARA dan pornografi.

Tulis judul dan nama penulis pada bagian atas novelet (sertakan juga alamat twitter dan facebook kamu).

Kirim karya kalian ke email: peri_penulis@yahoo.com dengan subject: novelet-tema-Judul-NamaLengkap.

Pilihan Tema : bunga mawar, musik, cokelat.

contoh subject : novelet-bungamawar-Mawar Berduri-Lisa

Lomba ini berlangsung dari tanggal 11 Januari 2013 – 28 Februari 2013 (Pukul 23.00 WIB)

Satu orang hanya boleh mengirimkan satu naskah.

Akan diambil 3 novelet terbaik dan paling inspiratif.

Bagi naskahnya yang terpilih akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan karyanya akan diterbitkan oleh Peri Penulis Publisher (tidak ada pembagian royalti), pengumuman pemenang adalah tgl 11 Maret 2013.

Pemenang 1 : Rp 250.000,-
Pemenang 2 : Rp 150.000,-
Pemenang 3 : Rp 100.000,-

Bagi naskah yang belum menang akan dikembalikan oleh panitia ke masing-masing peserta lewat email.
info mengenai lomba silakan bertanya lewat twitter :
@si_pencerita dan @Marchaela

 Peri Penulis,

 Let our pixie dust lead your way!

Sumber: www.peripenulis.wordpress.com